KEPRITERKINI.COM, PEKANBARU – PT Bank Bank Riau Kepri mencatat laba kotor tahun 2021 sekitar Rp515 miliar. Dengan demikian setelah dipotong pajak, didapatlah laba bersih sekitar Rp381 miliar. Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp672,8 miliar [laba kotor].
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PT Bank Riau Kepri Andi Buchari dalam konferensi pers usai RUPS Luar Biasa dan RUPS Tahun 2021, pada Sabtu, 23 April 2022, yang digelar di lantai dasar Menara Dang Merdu, Jalan Sudirman, Pekanbaru.
“Selanjutnya untuk laba kotor tahun 2021 Rp515 miliar, setelah potong pajak sekitar Rp381 miliar. Dana itulah yang dibagi untuk dividen sebesar 60 persen dan 40 persen lagi dipakai untuk cadangan modal,” katanya.
Adapun besaran dividen yang didapat dari laba bersih sebesar Rp288 miliar. Sejumlah dana itulah yang akan dibagikan ke seluruh pemegang saham. “Untuk laba kotor, sedikit terkontraksi dari tahun sebelumnya karena ada beberapa bagian pendukung yang ditiadakan di tahun 2021,” sambungnya.
Kata Andi, pembagian dividen untuk tahun 2021 masih sama dengan tahun sebelumnya. Pada prinsipnya, bisa saja besaran angka untuk dividen lebih ditinggikan, misalnya 70:30 persen. Namun hal itu bertentangan dengan spirit cadangan modal yang telah disepakati oleh para pemegang saham.
Selanjutnya, para pemegang saham juga menyepakati besaran dana kemitraan CSR sekitar Rp21 miliar dan akan didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota termasuk Kepri. Dana CSR tersebut akan dibagi rata sebesar Rp250 juta. Sedangkan sisanya, akan dibagi secara proporsional sesuai dengan besaran kepemilikan saham.
Sementara itu, untuk laporan keuangan Bank Riau Kepri BUKU 2021 disetujui oleh seluruh pemegang saham setelah dilakukan proses audit dari akuntan publik. Secara umum, kata Andi Buchari, laporan keuangan mendapatkan opini wajar dan tak ada hal-hal yang menjadi catatan. (Adv)